This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 29 Januari 2012

Jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu




 Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa, bahkan kecewa sekali. Sesuatiu yang luput dari genggaman kita keinginan yang tak tercapai, dan kenyataan yang tak sesuai dengan harapan. Akhirnya angan-angan ini telah berandai-andai ria. Sungguh semua itu telah hadirkan nelangsa yang begitu menggelora dalam jiwa.
Dan sungguh amat beruntung andai danlam saat-saat terguncangnya jiwa masih ada setitik cahaya dalam qolbu untuk merenungi kebenaran, masih ada kekuatan untuk melangkjahkan kaki menuju majlis-majlis ilmu dan majlis-majlis dzikir yang akan menghantarkan ketentraman jiwa.
Hidup ini bagaikan belantara, tempat kita mengejar keinginan karena memang manusia diciptakan mempunyai kehendak keinginan. Tak mudah menyadari apa yang bukan hak kita kita, karena tidak setaiap yang kita mau mesti tercapai.  Tak perlu kita tangisi, banya orang yang tak sadar bahwa hidup ini tidak punya satu hokum harus sukses, harus bahagia, dan harus yang lainnya.
Betapa banyak oeang yang sukse tetapin lupa bahwa sejatinya itu adalah pemberian dari Allah swt. Hingga membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenang begitu juga kegagalan sering kita hadapi dengan tidak benar padahal dimensi tauhid kegagalan adalah tiodak terdacapainya apa yang memang bukan
hak kita, padahal hakikat dari kegagalan adalah tak terengkuhnya apa yang memang bukan hak kita.
Apa yang menjadi jatah kita didunia entah itu, rejeki, jatahan, kedudukan, pasti semua itu akan Allah sampaikan. Tapi apa yang memang bukan milik kita tidak bisa kita miliki meski ia nyaris menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آَتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ. ( الحديد: 22-23 )
"Tidak suatu bencan pun yang menimpa dibumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab lauhul mahpudz sebelum kamiu menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi Allah. Kami jelaskan yang demikian itu supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu bergembira terhadap apa yang diberikannya kepadamu dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri" ( Al Hadid: 22-23 )
Demikian pula orang yang sedang galau terhadap jodoh, kadang kita tak sadar mendikte Allah tentang jodoh kita. Bukannya meminta yang tebaik dalam istikhoroh tapi kita benar-benar mendikte Allah: " pokoknya harus dia ya Allah! Betapa aku sangnat cinta dia" seakan-akan kita menentukannya. Kita meminta dengan peka, dan akhirnya walaupun Allah mengabulkan maka tak dengan mengulurkan tidak mengotori.
Maka jiwa yang sedang gundah dengarkanlah!
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ. ( البقرة: 216 )
"Bisa jadi kalian membenci sesuatu padahal itu amat baik bagi kalian, dan boleh kalian mencintai sesuatu padahal itu amat buruk bagi kalian sedangkan Allah maha mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui" ( Al Baqoroh: 216 ).
Maka setelah ini wahaijiwa jangan kau hanyut dalam nestapa, jiwa yang berkepanjangan terhadap apa-apa yang luput darimu. Setelah ini harus benar-benar dipikirkan bahwa apa yang kita rasa perlu didunia ini harus benar-benar perlu bila ada relevansinya. Dengan harapan kita akan bahagia diakhirat, karena seorang mukmin tidak hidup untuk di dunia tetapi menjadikan dunia untuk mencari hidup yang sesungguhnya yaitu hidup diakhirat kelak.